Penggunaan Persona dalam proses Software Development

Abdurrahman Luqmanul Hakim
8 min readMay 23, 2021

--

This article was created for the purpose of individual review assignment of PPL 2021

Persona

Dalam proses pengembangan software, kita harus tau apa saja yang diinginkan oleh calon-calon pengguna software. Membuat software yang dapat digunakan dan bekerja sesuai yang diinginkan adalah hal yang penting, namun hal tersebut tidak cukup untuk menarik pengguna agar menggunakan software yang kita buat, apalagi membuat mereka menjadi pengguna terus menerus. Kita harus membuat software sesuai dengan yang diinginkan oleh customer, tidak hanya pada bagian fungsionalitas, namun juga pada hal lainnya seperti contoh pada UI/UX, kemudahan dalam penggunaan, dan lainnya. Maka dari itu kita membutuhkan perspektif selain dari developer, yaitu perspektif dari pengguna software. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai hal yang dapat membantu pada masalah tersebut, yaitu pembuatan persona dalam proses pengembangan projek.

Pengertian dari Persona

Berdasarkan cambridge dictionary, persona memiliki arti ‘tipe karakter tertentu yang terlihat dimiliki oleh seseorang, dan sering kali berbeda dengan karakter asli atau pribadi dari seseorang tersebut’. Sedangkan berdasarkan KBBI, persona memiliki arti ‘orang’, atau ‘pribadi’. Namun, dalam konteks pengembangan software, persona memiliki arti yang sedikit berbeda.

Dalam pengembangan software, persona adalah karakter fiksional, yang dibuat dengan tujuan sebagai representasi berbagai macam kemungkinan pengguna yang akan menggunakan produk yang kita buat. Dalam persona tersebut, dimuat rangkuman singkat mengenai karakteristik pengguna, pengalaman pengguna, tujuan pengguna, dan hal lainnya yang berhubungan dengan pengguna tersebut, dan mungkin relevan terhadap penggunaan produk yang kita buat. Adapun ciri-ciri dari persona sebagai berikut:

  • Persona menggambarkan sekelompok orang di dunia nyata.
  • Dibuat tidak dengan mengarang/ mengira-ngira secara ngasal, namun berdasarkan analisis dan kategorisasi secara teliti dari data pengguna.
  • Banyaknya persona yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan produk yang akan dibuat.

Manfaat dari Persona

Ada berbagai macam manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan pembuatan persona, diantaranya adalah:

  • Dapat membantu dalam memahami kebutuhan user, pengalaman user, kebiasaan user, dan tujuan user, sehingga dapat membantu membuat aplikasi yang sesuai dengan keinginan user tersebut.
  • Desainer pada projek dapat fokus terhadap sebuah ringkasan dari sekelompok orang dalam melakukan desain dari produk. Dengan kata lain, proses melakukan desain akan lebih mudah karena tidak perlu memikirkan perbedaan karakteristik yang spesifik dari ribuan orang karena sudah diringkas.
  • Dapat membantu mencapai tujuan dalam membuat user experience yang baik untuk sekumpulan target pengguna dari aplikasi yang dibuat.

Hal-hal penting yang dimuat dalam Persona

Ada berbagai macam hal yang dapat dimuat dalam persona. Hal-hal tersebut biasanya berbeda bergantung sesuai dengan aplikasi yang dibuat. Dengan kata lain, hal yang dimuat tersebut adalah apapun yang akan membantu dalam pembuatan aplikasi.

Meskipun begitu, ada beberapa hal utama yang biasanya penting untuk dimuat dalam persona, baik dalam jenis aplikasi apapun. Berikut adalah beberapa hal tersebut:

  1. Nama: Karena persona merupakan sebuah karakter meskipun fiksional, tentunya persona harus memiliki nama. Nama yang dibuat biasanya bersifat realistik, atau bahkan diambil dari nama asli pengguna yang ada.
  2. Foto: Untuk mempermudah dalam menggambarkan persona yang dibuat, tentunya foto merupakan hal yang penting. Foto yang digunakan tentunya harus sesuai dengan hal-hal lain yang dimuat dalam persona. Biasanya foto yang digunakan foto orang lain yang tidak dikenal, bukan keluarga ataupun kenalan, karena kita berusaha untuk identitas yang baru dan original.
  3. Bio: Untuk memberikan latar belakang dari persona yang dibuat, agar persona dapat menjadi relatable. Bio ini berisi hal seperti pekerjaan saat ini, hobi yang dimiliki, kebiasaan yang dimiliki, dan lainnya.
  4. Demografik: Hal yang dimuat pada bagian adalah hal seperti umur dari pengguna, jenis kelamin pengguna, pekerjaan pengguna, lokasi pengguna, dan lain-lain.
  5. Motivasi: Hal ini dapat berguna untuk menggambarkan pemikiran dari pengguna. Seperti contoh, hal apa yang kemungkinan lebih besar akan dibeli oleh pengguna, hal ini bisa dilihat tergantung dari apa saja yang memotivasi pengguna dalam membeli barang tersebut.
  6. Tujuan: Hal ini berhubungan secara langsung dengan kebutuhan yang kita miliki, karena memuat tujuan dari pengguna dalam menggunakan aplikasi yang dibuat. Sebagai contoh, pengguna mencari platform untuk mengetahui informasi mengenai musik dan entertainment yang ada di sekitarnya.
  7. Frustrasi/Kekecewaan: Hal ini memuat tentang apa yang membuat user frustrasi saat ini, sehingga kita bisa memasukkan hal pada aplikasi yang dibuat untuk mengatasi kefrustrasian pengguna tersebut. Sebagai contoh, user tidak bisa mendapatkan informasi terbaru tentang konser terdekat yang ada di lingkungannya.

Langkah-langkah dalam membuat persona

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam membuat persona. Diantaranya:

  1. Mengumpulkan data: Hal pertama yang tentunya perlu dilakukan ada mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai pengguna aplikasi yang akan dibuat. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan research terhadap user sebenarnya yang ada pada grup target pengguna. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, beberapa diantaranya adalah melakukan survei seperti menggunakan kuesioner terhadap pengguna aplikasi. Selain itu juga bisa dilakukan wawancara terhadap beberapa orang sebagai representasi dari sekelompok user.
  2. Membuat hipotesis: Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, buat hipotesis mengenai ide umum tentang berbagai macam grup pengguna yang ada dalam aplikasi. Salah satu hal yang dapat diambil adalah persamaan maupun perbedaan antar user tersebut.
  3. Terima atau tolak hipotesis: Dari hipotesis yang telah dibuat, putuskan apakah hipotesis tersebut akan dikembangkan atau akan ditolak. Hal ini bisa dilakukan dengan membandingkan lagi hipotesis dengan hal yang telah diketahui, ataupun mendiskusikannya dengan anggota lain dari projek.
  4. Tentukan jumlah persona: Jumlah dari persona yang akan dibuat harus ditentukan sebelum membuat persona. Jumlah persona tergantung dengan fitur/layanan apa saja yang ada pada aplikasi, maupun role-role yang ada pada aplikasi. Jumlah persona yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan, dengan jumlah persona yang sedikit bisa saja representasi dari semua user aplikasi masih kurang, namun jika kelebihan maka akan membuat proses lebih sulit karena harus fokus ke banyak persona.
  5. Tentukan struktur untuk persona: Tentunya kita harus memastikan apa saja hal yang perlu dimuat dalam persona-persona yang akan dibuat. Dengan menentukan struktur mengenai persona, akan mempermudah kita dalam merancang persona dan memastikan bahwa hal yang perlu dimuat pada persona konsisten. Untuk hal-hal yang dapat dimuat tersebut sudah dibahas pada bagian sebelumnya.

Penerapan pembuatan persona pada projek

Pada salah satu projek yang saya kerjakan, saya dan anggota kelompok saya mengembangkan sebuah aplikasi bernama Jagasatwa. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi dengan tujuan merancang aplikasi web untuk komunitas pecinta hewan, lembaga penampung hewan, dan dokter hewan untuk saling sharing dan kolaborasi. Berdasarkan tujuan tersebut, dibuat 3 role yang tersedia pada aplikasi, yaitu Animal Lover, Shelter, dan Vet.

Sebelum dibuat persona untuk ketiga role tersebut, perlu dibuat struktur untuk persona yang akan dibuat. Jadi ditentukan hal-hal yang dimuat pada persona yaitu nama, bio, tujuan, frustrasi, dan demografik dari pengguna berupa usia, pekerjaan, dan lokasi. Dari hal tersebut, terutama tujuan dan frustrasi, bisa membantu dalam menentukan desain dan fitur yang akan diimplementasikan pada implementasi. Untuk contoh fitur yang ditentukan akan dibahas lebih lanjut nanti pada contoh persona dibawah.

Karena struktur persona sudah ditentukan, bisa dibuat persona-persona dengan isi hal yang sama. Berikut adalah sedikit penjelasan dan persona yang dibuat berdasarkan role tersebut.

Animal Lover

Animal lover merupakan seseorang yang merupakan pecinta hewan. Role ini bisa dibilang merupakan sebuah user biasa dari aplikasi Jagasatwa. Untuk role ini dibuat dua persona sebagai berikut:

persona untuk animal lover

Bisa dilihat pada profil diatas, dibuat persona dengan nama Radit. Dari data tersebut dapat digunakan untuk membantu menentukan fitur yang ada pada aplikasi. Seperti contoh, bisa dilihat tujuan dari Radit adalah untuk mencari platform untuk mengetahui informasi lembaga penampungan hewan dan dokter hewan. Dari tujuan tersebutlah, dibuat fitur dimana animal lover bisa melihat daftar dan detail dari setiap lembaga penampung hewan maupun dokter yang ada.

persona untuk animal lover 2

Bisa dilihat pada profil diatas, dibuat persona individual bernama Riana. Riana merupakan seseorang yang banyak bekerja sama dan berinteraksi dengan shelter. Banyak tujuan dan frustrasi yang juga dapat membantu dalam menentukan fitur. Seperti contoh, pada tujuan, dia ingin mengetahui hewan yang ditampung di lembaga penampungan hewan. Dari tujuan tersebut, dibuat fitur dimana animal lover dapat melihat daftar hewan yang ada pada sebuah shelter.

Shelter

Shelter merupakan sebuah lembaga untuk menampung hewan. Role ini sebenarnya merupakan sebuah organisasi, namun dapat direpresentasikan juga sebagai sebuah individual, seperti pemilik dari shelter, maupun karyawan dari shelter tersebut. Untuk role yang berhubungan dengan shelter dibuat satu persona sebagai berikut:

persona untuk shelter

Bisa dilihat pada profil diatas, dibuat persona bernama Linda. Linda merupakan seorang staff sekretariat lembaga penampungan hewan, sehingga bisa dijadikan sebagai persona representasi dari sebuah shelter. Bisa dilihat salah satu tujuan Linda adalah mengelola pendataan hewan di lembaga. Dari tujuan tersebut, dibuat fitur dimana shelter dapat membuat dan mengelola sebuah daftar yang berisi hewan-hewan yang ada pada shelter tersebut. Dan daftar tersebut berhubungan dengan fitur yang disebutkan sebelumnya, dimana animal lover bisa melihat daftar hewan tersebut.

Vet

Vet merupakan seseorang yang merupakan dokter hewan. Seperti animal lover, role ini juga merupakan individual, namun spesifik ke sebuah profesi sehingga fitur yang tersedia pun akan berbeda. Untuk role dari vet juga dibuat satu persona sebagai berikut:

persona untuk vet

Bisa dilihat dari profil diatas, dibuat sebuah persona bernama Bianca. Sesuai dengan role nya yaitu vet, Bianca merupakan seorang dokter hewan. Bisa dilihat salah satu tujuan dari Bianca adalah memberikan informasi terbaru terkait jam operasional kepada pemilik hewan peliharaan. Maka dari itu, dibuat fitur dimana Vet bisa mengatur jam operasional yang dia miliki, dan jam operasional tersebut akan ditampilkan pada profil Vet tersebut.

Contoh lain penerapan pembuatan persona

Untuk contoh lainnya, saya menggunakan contoh salah satu website yang populer yaitu Youtube. Berikut misalnya merupakan salah satu persona dari user website tersebut.

contoh persona untuk user Youtube

Bisa dilihat diatas saya membuat persona seorang mahasiswa laki-laki yang dapat menggunakan teknologi, namun masih kurang familiar tentang hal yang ada pada internet. Berdasarkan goals dan frustration yang dimilikinya, saya memberikan salah satu contoh fitur dari Youtube sebagai solusi terhadap masalah tersebut, yaitu trending page.

Trending page pada Youtube

Pada trending page tersebut, user bisa melihat apa saja yang sedang tren pada saat ini. Selain itu, konten yang disajikan juga disesuaikan dengan negara dari user sehingga user bisa tahu apa yang sedang populer di lingkungan sekitarnya. Jadi, fitur tersebut menurut saya dapat menjadi solusi dari goals dan frustration dari persona yang saya buat diatas.

Sekian artikel yang saya buat mengenai penggunaan persona dalam software development, terima kasih.

--

--

No responses yet